Apa Saja Penyebab, Bahaya, dan Cara Mengatasi Aquaplaning?
Diposting pada Februari 28, 2023 oleh Nur Wachda Mihmidati
Aquaplaning atau hydroplaning adalah kondisi di mana sebuah kendaraan kehilangan traksi atau cengkeraman pada permukaan jalan yang basah atau licin karena adanya air di antara ban kendaraan dan permukaan jalan. Air di permukaan jalan menyebabkan gesekan antara ban kendaraan dan permukaan jalan berkurang, sehingga kendaraan tidak dapat dikendalikan dengan baik.
Ketika terjadi keadaan ini, kemampuan pengendalian kendaraan menurun drastis dan kendaraan dapat bergerak secara tidak terkendali. Kendaraan dapat bergerak ke sisi jalan atau bahkan keluar dari jalan, menyebabkan kecelakaan.
Kondisi aquaplaning dapat terjadi pada kecepatan kendaraan yang tinggi dan pada kondisi hujan yang deras atau salju yang mencair. Untuk menghindari keadaan ini, dianjurkan untuk mengurangi kecepatan kendaraan saat melintasi permukaan jalan yang basah atau licin dan memperhatikan kondisi permukaan jalan.
Penyebab Aquaplaning
Aquaplaning atau hydroplaning terjadi ketika permukaan jalan basah atau licin sehingga air menumpuk di antara ban kendaraan dan permukaan jalan. Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor seperti:
Kondisi permukaan jalan yang buruk
Permukaan jalan yang tidak rata, licin, atau memiliki pola permukaan yang kurang efektif dalam menyalurkan air dapat meningkatkan risiko terjadinya aquaplaning. Permukaan jalan yang rusak seperti retak atau berlubang dapat memperlambat aliran air dari permukaan jalan, sehingga air menumpuk dan meningkatkan risiko terjadinya keadaan ini.
Kecepatan kendaraan yang terlalu tinggi
Kecepatan kendaraan yang terlalu tinggi dapat meningkatkan risiko terjadinya aquaplaning. Ketika kecepatan kendaraan tinggi, ban tidak dapat menyalurkan air dengan cukup cepat, sehingga menyebabkan ban kehilangan cengkeraman dengan permukaan jalan dan meningkatkan risiko terjadinya keadaan ini.
Kondisi ban kendaraan yang buruk
Ban kendaraan yang aus atau tidak terawat dengan baik dapat mengurangi kemampuan ban untuk menyalurkan air dari bawah kendaraan. Sehingga, air tidak dapat dialirkan dengan baik dan mengakibatkan terjadinya keadaan ini. Selain itu, kondisi tekanan ban kendaraan yang tidak sesuai dengan rekomendasi pabrik juga dapat meningkatkan risiko terjadinya aquaplaning.
Kondisi cuaca
Hujan deras atau salju yang mencair dapat menyebabkan air menumpuk di permukaan jalan dan meningkatkan risiko terjadinya aquaplaning. Kondisi cuaca yang tidak terduga seperti hujan yang tiba-tiba, atau hujan yang terus-menerus juga dapat meningkatkan risiko terjadinya keadaan ini.
Keadaan pengemudi
Pengemudi yang kurang waspada atau kurang berpengalaman dapat tidak memperhatikan kondisi jalan dan meningkatkan risiko terjadinya aquaplaning. Selain itu, pengemudi yang melakukan manuver atau akselerasi dan pengereman yang tiba-tiba dapat meningkatkan risiko terjadinya keadaan ini.
Mengenali penyebab terjadinya aquaplaning sangat penting dalam menjaga keselamatan berkendara. Untuk menghindari terjadinya keadaan ini, dianjurkan untuk mengurangi kecepatan kendaraan saat melintasi permukaan jalan yang basah atau licin, memperhatikan kondisi permukaan jalan, memastikan ban kendaraan dalam kondisi yang baik dan sesuai dengan standar tekanan, serta tetap fokus dan waspada saat berkendara.
Bahaya Aquaplaning pada Mobil
Aquaplaning atau hydroplaning pada mobil dapat menyebabkan berbagai bahaya yang dapat membahayakan keselamatan pengemudi dan penumpang. Berikut adalah beberapa bahaya yang dapat terjadi akibat aquaplaning pada mobil:
Kehilangan kendali
keadaan ini dapat menyebabkan ban mobil kehilangan traksi pada permukaan jalan yang basah atau licin. Hal ini dapat menyebabkan mobil kehilangan kendali dan mengalami sliding atau bergerak dengan tidak terkendali, bahkan mengarah ke sisi jalan atau kendaraan lain. Kehilangan kendali dapat berpotensi menyebabkan kecelakaan yang serius.
Pengereman yang buruk
Keadaan ini dapat mengurangi kemampuan ban untuk menempel pada permukaan jalan dan membuat pengereman menjadi buruk. Hal ini dapat memperpanjang jarak pengereman dan memerlukan waktu yang lebih lama untuk berhenti, sehingga meningkatkan risiko kecelakaan.
Ban kempes
Jika air terperangkap di antara ban dan permukaan jalan, tekanan udara dalam ban dapat meningkat dan mengakibatkan ban kempes. Ini dapat menyebabkan mobil kehilangan traksi dan kehilangan kendali, dan meningkatkan risiko kecelakaan.
Kerusakan pada mobil
Keadaan ini dapat menyebabkan kerusakan pada mobil. Ketika kendaraan kehilangan kendali, mobil dapat terbentur ke rintangan atau jalan berlubang yang dapat menyebabkan kerusakan pada ban, suspensi, atau bagian lain dari mobil.
Kecelakaan fatal
Aquaplaning dapat menyebabkan kecelakaan fatal. Ketika kendaraan kehilangan kendali, mobil dapat terguling, menabrak rintangan, atau menabrak kendaraan lain. Kecelakaan fatal dapat menyebabkan cedera serius atau kematian.
Dalam mengemudi, sangat penting untuk memperhatikan kondisi jalan dan menghindari terjadinya keadaan ini. Untuk menghindari bahaya aquaplaning, dianjurkan untuk mengurangi kecepatan kendaraan, memperhatikan kondisi permukaan jalan, memastikan ban kendaraan dalam kondisi yang baik dan sesuai dengan standar tekanan, serta tetap fokus dan waspada saat berkendara.
Cara Mengatasi Aquaplaning
Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi aquaplaning saat berkendara:
Kurangi kecepatan
Hal pertama yang harus dilakukan saat mengalami keadaan ini adalah mengurangi kecepatan kendaraan. Hal ini dapat membantu ban kendaraan untuk menempel pada permukaan jalan dan mempertahankan traksi, sehingga mengurangi risiko kehilangan kendali.
Jangan rem secara tiba-tiba
Ketika mengalami keadaan ini, jangan rem dengan tiba-tiba karena hal ini dapat memperburuk situasi. Rem secara perlahan-lahan dan pastikan untuk tetap fokus dan tenang. Hal ini dapat membantu kendaraan untuk mempertahankan traksi dan mencegah kehilangan kendali.
Hindari penggunaan kopling
Saat mengalami aquaplaning, hindari penggunaan kopling yang berlebihan karena hal ini dapat memperburuk situasi. Biarkan kendaraan berjalan dengan kecepatan rendah dan jangan menekan kopling dengan terlalu banyak.
Pastikan ban kendaraan dalam kondisi yang baik
Untuk mengurangi risiko aquaplaning, pastikan ban kendaraan dalam kondisi yang baik dan sesuai dengan standar tekanan. Ban yang aus atau tidak sesuai tekanan dapat meningkatkan risiko aquaplaning.
Tetap fokus dan tenang
Hal terpenting saat mengalami aquaplaning adalah tetap fokus dan tenang. Jangan panik atau terlalu khawatir karena hal ini dapat memperburuk situasi. Pusatkan perhatian pada mengendalikan kendaraan dan menghindari rintangan.
Hindari genangan air di jalan
Jika memungkinkan, hindari genangan air di jalan. Genangan air dapat menyebabkan aquaplaning lebih mudah terjadi, sehingga sebaiknya hindari atau kurangi kecepatan saat melewati genangan air.
Gunakan ban khusus untuk kondisi basah
Ada beberapa jenis ban khusus yang dirancang untuk digunakan pada kondisi jalan basah atau licin. Jika sering berkendara di kondisi basah, pertimbangkan untuk menggunakan ban khusus untuk mengurangi risiko aquaplaning.
Gunakan teknologi canggih
Beberapa kendaraan saat ini dilengkapi dengan teknologi canggih seperti kontrol traksi dan kontrol stabilitas elektronik. Teknologi ini dapat membantu kendaraan untuk mempertahankan traksi dan mengurangi risiko aquaplaning.
Dalam mengemudi, penting untuk selalu memperhatikan kondisi jalan dan menghindari terjadinya aquaplaning. Dengan mengikuti tips di atas, pengemudi dapat mengurangi risiko aquaplaning dan meningkatkan keselamatan berkendara.
Dalam kesimpulannya, aquaplaning adalah suatu kondisi saat ban kendaraan kehilangan traksi dengan permukaan jalan yang basah dan mengambang di atas lapisan air. Aquaplaning dapat menyebabkan kendaraan sulit dikendalikan dan meningkatkan risiko kecelakaan.
Penyebab utama aquaplaning adalah kecepatan kendaraan yang terlalu tinggi, kondisi ban yang buruk, dan permukaan jalan yang basah atau licin. Oleh karena itu, pengemudi harus selalu memperhatikan kondisi jalan dan mengurangi kecepatan kendaraan saat berkendara di kondisi basah atau licin.
Beberapa cara untuk mengatasi aquaplaning termasuk mengurangi kecepatan kendaraan, tidak rem secara tiba-tiba, dan memastikan ban kendaraan dalam kondisi yang baik. Selain itu, pengemudi juga harus tetap fokus dan tenang saat mengalami aquaplaning.
Dalam kesimpulannya, keselamatan berkendara sangat penting dan pengemudi harus selalu memperhatikan kondisi jalan dan mematuhi aturan lalu lintas. Dengan memahami penyebab dan cara mengatasi aquaplaning, pengemudi dapat meningkatkan keselamatan berkendara di kondisi jalan basah atau licin.
Nah, untuk urusan keselamatan, TransTRACK juga menyediakan produk yang memiliki fitur-fitur untuk keselamatan kalian. Misalnya driver monitoring, immobilizer, pembatas kecepatan, tombol SOS, dan fitur-fitur lainnya. Gunakan Fleet Telematics dari TransTRACK untuk meminimalisir adanya kecelakaan dalam perjalananmu!
Topik :
keamanan kendaraanperawatan kendaraantips berkendara